Berikutnya Rebut Jawara IIC

Usai merebut juara SCTV Cup dengan mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 1-0, tadi malam melalui gol tunggal Gilang Gunarsa, Arema Cronus kembali akan bertanding di partai final. Kali ini adalah ajang Inter Island Cup (IIC) yang sempat tertunda selama satu tahun.
Tidak tanggung-tanggung, lawan yang akan dihadapi adalah musuh abadinya Persib Bandung, Minggu (1/2) mendatang di Stadion Jakabaring, Palembang. Malang Post pun, kembali akan menggelar nonton bareng partai penuh dendam itu di halaman kantor redaksi di Jalan Sriwijaya No 1-9 atau depan Stasiun Kota Baru.
Tak heran, setelah merebut juara kompetisi pra musim ini, I Gede Sukadana tidak langsung pulang ke Malang namun tetap berada di ibu kota Sumatera Selatan itu.
Pertandingan final IIC 2014 yang sempat tertunda setahun ini, menjadi laga yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Termasuk para supporter, baik Aremania maupun Viking.
Singo Edan sudah menunggu laga ini, sebagai ajang balas dendam atas kekalahan menyakitkan pada babak semifinal ISL 2014 lalu. Arema saat itu kalah dengan skor 1-3.
Lagan anti, kembali menjadi pembuktian pemain-pemain Arema untuk meraih juara kembali di Palembang.

Sedangkan Persib Bandung, merasa berada di atas angin. Kemenangan atas Arema Cronus, saat itu menjadi modal utama semangat tim asuhan Djadjang Nurjaman. Apalagi pertandingan final IIC 2014 kali ini, ditempatkan di stadion yang sama saat semifinal ISL 2014.
Direktur Arema Cronus, Ruddi Widodo mengatakan, bahwa tim tidak akan pulang usai pertandingan final SCTV Cup 2015 melawan Sriwijaya FC. Tim akan tetap berada di Palembang, untuk menunggu pertandingan final IIC 2014.
“Tim akan pulang setelah pertandingan IIC nanti. Selama berada di Palembang tim tetap akan menginap di hotel sama (Arya Duta),” ujar Ruddi Widodo.
Keputusan ini dilakukan karena jeda waktu setelah pertandingan SCTV Cup 2015 ke pertandingan final IIC 2014 tidak lama. Hanya jeda waktu empat hari saja. Karenanya, daripada tim harus bolak-balik Malang – Palembang, maka ditetapkan untuk tinggal sementara di Palembang.
“Kalau kita pulang dulu maka biaya yang dikeluarkan akan dua kali lipat. Namun kalau tetap tinggal di Palembang, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Selain itu, kondisi serta stamina pemain juga tetap terjaga. Kalau pulang dulu, pemain akan merasakan kelelahan ketika menghadapi Persib Bandung di final IIC,” terangnya.
Jeda waktu yang lumayan cukup itulah, yang nantinya akan dimanfaatkan oleh tim untuk memulihkan kondisi stamina pemain pada puncaknya. Pasalnya, selama ini stamina pemain terkuras dengan padatnya jadwal pertandingan di kompetisi SCTV Cup 2015.

NEXT MATCH
AREMA CRONUS vs Persib
Final Inter Island Cup 2014
Kick off 18.30 WIB
Minggu, 1 Februari 2015
Stadion Jakabaring Palembang
Live on Indosiar

JADWAL AREMA JIKA KE AFC


JADWAL AREMA JIKA ISL SAJA




























































































































































































































































































































































































































































































Draft Jadwal Lengkap Arema Cronus Di ISL 2015



U$E--PT Liga Indonesia pada Senin (27/2) kemarin memberikan draft jadwal untuk Indonesia Super League 2015. Ada dua opsi dari draft jadwal itu karena berkaitan dengan keikutsertaan Arema Cronus sebagai cadangan wakil Indonesia di Piala AFC.

Opsi yang pertama adalah Persib Bandung gagal di kualifikasi Liga Champions, jika gagal maka Maung akan tampil di AFC Cup sedangkan Arema hanya bermain di ISL, sementara opsi kedua adalah Persib lolos ke Liga Champions dengan demikian Arema akan lolos ke AFC Cup.

Secara susunan, tidak ada perubahan terhadap calon tim lawan Arema. Dua opsi jadwal itu hanya berbeda harinya saja. Namun yang menarik adalah di putaran pertama Arema menjalani 10 kali laga home dan tujuh laga away. Kondisi ini akan menyebabkan perjuangan Arema di putaran kedua akan lebih berat karena menjalani 10 kali laga di luar rumah. Pekan yang paling berat terjadi di bulan April karena setelah melawan Persib tiga hari kemudian melawan Persipura.

Karena masih draft, tim di ISL diberi kesempatan untuk mempelajarinya, besar kemungkinan tetap akan terjadi perubahan karena akan menyesuaikan dengan situasi di daerahnya masing-masing seperti ijin keramaian hingga situasi politik. Namun, secara global, ISL akan dimulai pada 21 Februari dan akan berakhir 8 Oktober 2015. Dan simaklah jadwal ISL.

Klik disini Jika Arema hanya main ISL saja
Klik disini Jika Arema Main di AFC

BAJUL MLONGO

Arema Cronus masih terlalu perkasa bagi Persebaya Surabaya. Susah payah Bajul Ijo menahan Singo Edan hingga tambahan waktu 2 x 15 menit. Mencoba membuat gol dengan tangan bahkan melawan Arema dengan 10 pemain. Namun Singo Edan tetaplah 'raja' sepakbola di Jawa Timur.
Salto spektakuler Cristian 'El Loco' Gonzales pada menit 90+9, membawa Arema lolos ke babak final SCTV Cup 2015. Pada babak final yang digelar di tempat sama Stadion Jakabaring Palembang, Arema Cronus akan menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC yang sebelumnya menang atas Persela Lamongan 2-1. Pertandingan digelar pada Selasa (27/1) malam untuk memperebutkan juara.
Pelatih Arema, Joko Susilo, mengaku sangat bersyukur atas kemenangan ini. Meski tidak mudah untuk mengalahkan Persebaya Surabaya yang dihuni pemain muda dengan semangat tinggi. Apalagi selama 2 x 45 menit, Arema sempat dibuat frustasi karena tidak bisa menciptakan gol.
“Sejak awal saya sudah tekankan kepada pemain supaya tidak ada emosi. Pemain jangan sampai terpancing oleh lawan. Jika emosi pertandingan untuk bisa menciptakan gol, tidak masalah,” kata Joko Susilo.
Ia mengakui, bahwa tensi permainan sangat tinggi. Kedua tim sama-sama ngotot untuk bisa memenangkan pertandingan. Persebaya yang dihuni oleh pemain muda, cukup merepotkan barisan pertahanan Arema. Terbukti sejak kick off dimulai, Evan Dimas dkk langsung menekan untuk mencuri poin.
Arema, yang tampil dengan pemain terbaiknya seakan dibuat putus asa. Beberapa kali pelanggaran dilakukan oleh pemain Singo Edan. Alhasil pada menit ke-109, Hasim Kipuw terpaksa harus diusir wasit keluar lapangan karena menampar pemain asing Persebaya, David Balla.
“Apapun yang terjadi, Arema sudah menang dan patut disyukuri. Namun pada pertandingan ini, akan ada evaluasi untuk menghadapi pertandingan berikutnya,” ujar Joko.
Soal penampilan pemain yang terlihat masih loyo, Gethuk, sapaan akrabnya mengatakan bahwa pemain masih sangat kecapekan. Semantara lawan yang dihadapi memiliki masa recovery yang cukup lama. Wajar jika pemain terlihat loyo saat tampil semalam.
“Sebetulnya melihat penampilan anak-anak, mereka penuh semangat saat menghadapi Persebaya Surabaya. Hanya saja mereka memang sedikit kecapekan, dengan jadwal kompetisi yang sangat mepet,” tuturnya.
Sementara itu, Cristian ‘El Loco’ Gonzales, mengaku sangat bersyukur atas gol yang diciptakan hingga membuat timnya menang. Gol itu dipersembahkan untuk, sekaligus untuk Aremania yang hadir di Stadion Jakabaring Palembang. Dan khususnya untuk kado manis CEO Arema Iwan Budianto, yang sedang berulang tahun.
“Yang penting Arema bisa menang, dan selangkah lagi Arema bisa menjadi juara. Karena itu adalah keinginan semua pemain, termasuk saya juga,” kata Cristian.

Final Ideal

U$E--Arema Cronus memastikan diri tampil di partai puncak SCTV Cup menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC, Selasa (27/1) besok di Stadion Jakabaring Pelembang. Kepatian ini setelah Singo Edan menyingkirkan musuh bebuyutannya Persebaya Surabaya, tadi malam dengan skor 1-0 melalui babak perpanjangan waktu. Adalah gol spektakuler Cristian ‘El Loco’ Gonzales yang menjadi mimpi buruk bagi Evan Dhimas dkk.
Partai final nanti dipastikan berlangsung seru dan ketat. Selain itu, sebelumnya banyak yang memprediksi partai yang mempertemukan Arema melawan Sriwijaya FC, sebagai partai yang ideal. Kedua tim sama-sama menjadi juara grup saat di babak penyisihan. Selain itu, materi pemain sangat imbang.
‘’Final melawan Sriwijaya FC sangat ideal. Kedua tim layak tampil di final. Baik Arema maupun Sriwijaya sama-sama kuatnya,’’ kata Asisten Pelatih Arema I Made Pasek Wijaya kepada Malang Post, tadi malam.
Sriwijaya ke final setelah menumbangkan Persela dengan skor 2-1 di laga yang berlangsung sore hari.  Sementara itu dipertandingan tadi malam, secara kualitas Arema Cronus memang layak menang atas derby Jawa Timur itu. Beberapa kali, Arek-arek Malang mengancam gawang Persebaya yang dikawal penjaga gawang gaek Jendri Pitoy.
Di awal-awal babak pertama Arema memiliki kesempatan pada menit 18. Tendangan jarak dekat I Gede Sukadana masih bisa dimentahkan Jendri Pitoy. Berikutnya giliran Samsul Arif sempat membahayakan pertahanan lawan. Namun pemain asal Bojonegoro itu  tendangannya masih belum menemui melenceng.
Sebaliknya Persebaya membuka peluang di menit 44 melalui sundulan Fandi Eko Utomo. Hanya saja, striker anak mantan pemain nasional Yusuf Ekodono itu masih bisa dihentikan kiper Arema, I Made Wardana. Hingga babak pertama, skor tetap imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, permainan Singo Edan makin edan. Jendri Pitoy beberapa kali harus jungkir balik mengamankan gawangnya. Beberapa kali pemain Arema mendapat kesempatan mencetak gol, namun,  gagal membuahkan hasil.
Arema memiliki kesempatan pada menit 53. Tendangan jarak dekat I Gede Sukadana masih bisa dimentahkan kiper Persebaya, Jendri Pitoy.
Kesempatan juga diraih Dendi Santoso yang menusuk pertahanan Bajul Ijo di menit-menit akhir babak kedua. Sayang, tendangannya masih melenceng.  Jelang pertandingan usai, pemain Persebaya Firli Apriansyah melakukan tindakan curang dengan memasukkan bola dengan tangannya. Melihat hal ini, I Made Wardana langsung menghampiri dan memprotesnya. Bahkan pemain-pemain Arema lainnya juga melakukan protes. Seharusnya, Firli diganjar kartu merah dan diusir dari lapangan. Namun, wasit hanya memberi kartu kuning.
Hingga babak kedua usai, skor tetap imbang 0-0 dan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Di babak tambahan waktu inilah, Persebaya harus menanggung malu setelah El Loco mencetak gol sangat spektakuler. Tendangan saltonya membuat Persebaya gagal melaju ke final dan hanya memperebutkan posisi ketiga melawan Persela Lamongan.
Setelah unggul 1-0, Arema bukannya mengendorkan serangan namun justru terus mengempur pertahanan lawan. Juan Revi yang melakukan solo run, nyaris saja menambah keunggulan bagi Arema. Sayang, bola diberikan ke Ahmad Dani, padahal Revi sudah berhadap-hadapan dengan kipper.
Di babak perpanjangan waktu ini pula, Arema harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Hasyim Kipuw mendapat dua kartu kuning dari wasit.

Persebaya Akui Kalah Kelas

Pelatih Persebaya Surabaya, Ibnu Grahan mengakui kekalahan atas Arema Cronus. Sekalipun kalah tipis 0-1, tetapi Ibnu merasa sangat bersyukur karena pemainnya tidak ada yang cidera. Kekalahan atas Singo Edan, diakui karena secara komposisi pemain masih kalah kelas dengan pemain Arema.
“Laga melawan Arema ini memang sangat berat. Arema sama sekali tidak bongkar pemainnya. Hanya menambah sekitar empat sampai lima pemain. Sedangkan pemain kami, semuanya masih baru dan butuh kekompakan,” tutur Ibnu Grahan.
Kekalahan atas Arema, dikatakan Ibnu juga karena pemainnya masih banyak yang tahap seleksi. Terutama pemain asingnya yang juga masih seleksi dan belum terlihat padu. Tetapi ia mengatakan bisa mengimbangi permainan Arema selama 2 x 45 menit sudah cukup membuatnya lega, sekalipun harus menelah kekalahan.
“Perpanjangan waktu adalah yang sangat krusial dalam pertandingan. Pemain Arema sudah memiliki jam terbang lebih banyak dibandingkan dengan pemain kami. Pertandingan seperti ini, menjadi pelajaran bagi kami termasuk bisa untuk menambah jam terbang pemain,” jelas Ibnu.
Dengan kekalahan ini, Ibnu juga akan segera melakukan pembenahan secara menyeluruh kepada pemainnya. Termasuk pembenahan organisasi tim, dan finishing yang masih sangat kurang. Karena banyak peluang yang seharusnya berbuah gol, malah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Kami akan lakukan evaluasi keseluruhan secara tim, sebelum nanti menghadapi Persela Lamongan, pada perebutan juara III dan IV. Dan pertandingan ini adalah pelajaran berharga, sebelum mengarungi kompetisi ISL 2015,” paparnya.
Sementara sang kapten, Jendry Pitoy mengaku sangat bersalah atas kebobolan gawangnya. Ia akan intropeksi diri dan ke depan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik. “Kegagalan adalah awal dari kebangkitan. Tekad kami ke depan adalah akan lebih baik lagi,” katanya.

Lawan Persebaya Tanpa Meiga

U$E--Posisi penjaga gawang Arema Cronus, tetap dipercayakan pada I Made Wardana saat menghadapi Persebaya Surabaya, dalam laga semifinal SCTV Cup 2015. Kiper utama Singo Edan, Kurnia Meiga Hermansyah dipastikan absen. Penjaga gawang nomor satu Timnas Indonesia ini, masih menjalani pemulihan.
"Untuk penjaga gawang, kemungkinan masih tetap Made. Karena Meiga sampai saat ini masih proses pemulihan," ungkap pelatih Arema, Suharno.
Pelatih asal Klaten ini mengatakan, sesuai rekomendasi pelatih kiper, Kurnia Meiga harus memulihkan kondisinya sampai akhir Januari. Meiga butuh istirahat total, untuk pemulihan cideranya.
"Kita tidak mau memaksakan pemain yang cidera, karena nanti justru merugikan tim," ujarnya.
Kurnia Meiga sendiri, kemarin tidak diikutsertakan dalam rombongan tim saat bertolak ke Palembang. Adik kandung Ahmad Kurniawan ini, ditinggal di Malang. Praktis, hanya tiga penjaga gawang yang dibawa oleh tim. Selain I Made Wardana, ada juga Ahmad Kurniawan dan Utam Rusdiana.
Selain Meiga, dalam rombongan tim kemarin, kapten Arema Cronus Victor Igbonefo juga tidak terlihat. Pemain naturalisasi ini, kabarnya sedang berada di Jakarta, untuk menjalani terapi khusus. Rencananya Victor akan gabung menyusul ke Palembang hari ini.
"Khusus Victor sebelumnya sudah izin berada di Jakarta untuk terapi. Dia akan menyusul tim besok (hari ini, red). Tenaganya tetap kami butuhkan pada babak semifinal melawan Persebaya Surabaya," paparnya.
Kendati tidak diperkuat Kurnia Meiga Hermansyah, Suharno mengaku tidak khawatir. Ia tetap optimis bisa mengalahkan Persebaya Surabaya pada laga semifinal SCTV Cup 2015, Minggu besok. Termasuk akan akan membawa pulang piala SCTV Cup.
"Kami akan berusaha maksimal untuk selalu memenangkan pertandingan. Termasuk saat melawan Persebaya Surabaya. Meskipun Meiga tidak bisa tampil, namun penampilan Made Wardana dalam tiga kali pertandingan sudah cukup baik. Tidak banyak kebobolan dalam tiga pertandingan itu," paparnya.
Joko 'Gethuk' Susilo, juga mengatakan tim asuhannya sudah siap untuk menghadapi Persebaya Surabaya. Bahkan semangat Dendi Santoso dkk bertambah dalam menghadapi tim berjuluk Bajul Ijo, yang selama ini menjadi musuh bebuyutan.
"Kondisi fisik pemain tidak ada masalah. Pemain sudah siap menghadapi pertandingan melawan Persebaya Surabaya. Hanya bedanya Persebaya memiliki waktu recovery lebih lama dibandingkan dengan Arema. Tetapi pemain sudah siap pada pertandingan semifinal," jelas Gethuk.
#Arf

LAGU JIWA NYAWA HARTA KAMI UNTUK AREMA

Jiwa, Nyawa, dan Harta Untukmu
Arema

Di ajang SCM Cup 2015 ini, Aremania
mempopulerkan chant baru mereka untuk
mendukung tim kesayangan mereka Arema.
Mereka menamai chant tersebut "Jiwa, Nyawa
dan Harta untuk Arema".
Sebenarnya, chant ini sudah diperkenalkan
sebelum ajang SCM Cup 2015 digulirkan.
Tepatnya di laga ujicoba lawan UiTM FC
Malaysia (26/12/2014) lalu.
Karena laga tersebut tak disorot oleh kamera
televisi, maka chant ini gemanya belum
terdengar. Chant ini mulai familiar di kuping
Aremania rantau lewat SCTV dan Indosiar yang
menyiarkan ajang SCM Cup 2015.
Chant ini konon mengadopsi nada chant milik
salah satu klub Eropa. Aremania menggubah
liriknya saja sesuai dengan kalimat dukungan
yang pas untuk Arema.
Kendati demikian, salut untuk chant ini karena
tak mengandung kata-kata rasis atau umpatan
kepada tim atau suporter lain dan murni
dukungan kepada tim sendiri. Berikut ini lirik
dan video aksi Aremania dengan chant baru
tersebut.

JIWA NYAWA DAN HARTA UNTUK AREMA
Jiwa kami....
Nyawa Kami.....
Harta kami.....
Untuk AREMA...

Panas dan hujan
Tak kurasakan
Inilah kami
Untuk AREMA.....

 pengen download????
 KLIK DISINI ATAU PILIH DISINI

Hancurkan Mitra Kukar

U$E--Arema Cronus sukses memanfaatkan peluangnya di depan gawang Mitra Kukar dalam pertandingan sore kemarin (18/1/15) di Stadion Kanjuruhan. Meskipun bermain biasa-biasa, Singo Edan mampu menggunakan kesempatan cetak gol dengan baik ketimbang Mitra Kukar. Arema menghancurkan Mitra Kukar dengan skor telak 5-2.
Gol Arema dicetak oleh Ahmad Bustomi (24’), Cristian Gonzales (38’), Samsul Arif (72’) Victor Igbonefo (80’) dan Ahmad Noviandani (90’). Dua gol balasan Mitra Kukar dicetak oleh Diego Michiels (24’) dan Zulkifli Syukur (86’). Pelatih Arema, Suharno menyebut, permainan skuad asuhannya sudah lebih baik ketimbang Trofeo Persija.
“Secara umum, permainan Arema sudah meningkat daripada Trofeo Persija. Secara fisik, pemain sudah memperlihatkan kemajuan. Meskipun begitu, saya masih belum puas, karena perjalanan kita masih sangat panjang. Perlu ada perbaikan dan evaluasi,” terang Suharno kepada wartawan usai pertandingan, kemarin.
Dari pengamatan di lapangan, permainan Arema tidak bagus pada babak awal. Kesulitan Sengbah Kennedy dalam menempatkan diri di lapangan tengah menjadi problem yang menguntungkan Mitra Kukar. Apalagi, Kennedy tidak mendapat umpan matang dari rekan-rekan satu timnya yang lain.
Setali tiga uang, Yao Rudy tidak mampu menjalankan tugas dengan baik. Beberapa peluang emas berbuah nihil. Suharno menyadari peran kedua pemain masih belum maksimal. Ia menjanjikan evaluasi dan perbaikan untuk permainan dari dua pemain serta pemain Arema lainnya.
Dalam pertandingan berikutnya melawan Persela, Suharno menargetkan perbaikan performa. Apalagi, Arema membutuhkan tiga poin lagi untuk mengamankan tiket ke semifinal SCTV Cup 2015.
“Kita tidak boleh memikirkan masuk final dulu. Kita hadapi dulu pertandingan berikutnya untuk mengamankan poin dan tempat di semifinal. Apakah Arema jadi runner up atau juara grup, kita lihat saat penyisihan berakhir,” tutupnya.
Sementara itu, CEO Arema, Iwan Budianto menyadari skuad asuhan Suharno-Joko Susilo masih memerlukan perbaikan. “Kita bisa lihat sendiri di lapangan, mereka butuh adaptasi, terutama pemain baru. Secara penampilan, mereka sudah meningkat dan perlu ditingkatkan di pertandingan-pertandingan berikutnya,” tandas IB, sapaan akrabnya.
IB mengakui dua Liberia menjadi sorotan publik karena beban berat sebagai pengganti Gustavo Lopez dan Alberto Goncalves. Bahkan, kehadiran duo Liberia membuat Arema diremehkan klub-klub lain yang punya materi lebih mentereng. Meski demikian, IB mengaku lebih senang bila Arema diremehkan.
“Memang seharusnya seperti itu. Tidak ada pemain bintang dalam skuad ini. Kalau kita diremehkan karena skuad kita tidak mentereng seperti rival-rival Arema lainnya, saya malah senang. Karena, itu membuat saya lebih termotivasi lagi untuk memacu tim ini,” tandas CEO flamboyan tersebut.

Bintang Baru Datang Ahmad Noviandani

U$E--Penampilan perdana striker Arema Cronus Ahmad Noviandani saat menghadapi Mitra Kukar di SCTV Cup 2015 di Stadion Kanjuruhan, kemarin sore, sangat memukau. Alumnus Akademi Arema yang sempat membela Persijap Jepara dan PSIS Semarang itu, mampu mengobrak-abrik pertahanan tim berjuluk Naga Makes.
Bahkan, hanya tampil selama 24 menit,  ia mampu menyumbang satu assist dan satu gol dan mengantarkan Singo Edan menang telak 5-1 (2-1) di laga perdana kompetisi pra musim itu.
Pelatih Arema Cronus Suharno pun memuji pemain yang akrab dipanggil Ahmad Dani ini. Pelatih asal Klaten itu mengakui bahwa Dani adalah calon bintang baru Arema yang akan bersinar di masa depan.
“Dia adalah aset dan investasi tim yang tidak terkira harganya. Dani menunjukkan potensi yang menyamai bahkan melebihi Irsyad Maulana. Dani punya prospek bagus. Apalagi dia jebolan Akademi Arema,” terang Suharno seusai pertandingan.
Menurut mantan pelatih Persiwa Wamena tersebut, Dani yang masih belum genap berusia 20 tahun itu, bakal melewati perjuangan berat menuju status pemain jempolan masa depan sepakbola Indonesia. Karena itu, meskipun dia tampil bagus sore kemarin, Suharno berharap Dani tidak sombong apalagi jumawa.
“Jangan sampai Dani jadi seperti Irsyad yang terlalu sering dipuji. Alangkah baiknya, dia tetap rendah hati dan tetap belajar terus. Dia belum waktunya untuk melejit. Harus belajar terus dari para seniornya agar tidak merosot. Mohon kepada media untuk tidak berlebihan dalam memuji,” sambung Suharno.
Keinginan Suharno untuk menjaga mental Dani, adalah isyarat bahwa pemain kelahiran Kandangan, Kediri tersebut punya potensi yang luar biasa dan terus dipoles.
Dipertandingan kemarin, Ahmad Dani masuk mengantikan Sengbah Kennedy di menit 66. Ahmad Dani sebenarnya merupakan  pemain yang masih menjalani sanksi dari Komisi Disiplin PSSI, terkait tindakan tidak sportif klubnya yang dibela PSIS Semarang saat bertemu dengan PSS Sleman, di Kompetisi Divisi Utama musim lalu.
Hukuman yang diterima Ahmad Noviandani oleh Komdis PSSI merupakan hukuman percobaan. Yakni, diberi waktu selama lima tahun agar tidak mengulang kesalahannya. Jika mengulang maka hukumannya akan diberlakukan, bahkan bisa lebih berat dari sanksi awalnya.
Saat pertandingan antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman yang sempat menghebohkan persepakbolaan tanah air itu, Ahmad Dani sebagai pemain cadangan sehingga hukumannya lebih ringan dibandingkan pemain-pemain yang tampil di lapangan.