Home » » Final Ideal

Final Ideal

U$E--Arema Cronus memastikan diri tampil di partai puncak SCTV Cup menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC, Selasa (27/1) besok di Stadion Jakabaring Pelembang. Kepatian ini setelah Singo Edan menyingkirkan musuh bebuyutannya Persebaya Surabaya, tadi malam dengan skor 1-0 melalui babak perpanjangan waktu. Adalah gol spektakuler Cristian ‘El Loco’ Gonzales yang menjadi mimpi buruk bagi Evan Dhimas dkk.
Partai final nanti dipastikan berlangsung seru dan ketat. Selain itu, sebelumnya banyak yang memprediksi partai yang mempertemukan Arema melawan Sriwijaya FC, sebagai partai yang ideal. Kedua tim sama-sama menjadi juara grup saat di babak penyisihan. Selain itu, materi pemain sangat imbang.
‘’Final melawan Sriwijaya FC sangat ideal. Kedua tim layak tampil di final. Baik Arema maupun Sriwijaya sama-sama kuatnya,’’ kata Asisten Pelatih Arema I Made Pasek Wijaya kepada Malang Post, tadi malam.
Sriwijaya ke final setelah menumbangkan Persela dengan skor 2-1 di laga yang berlangsung sore hari.  Sementara itu dipertandingan tadi malam, secara kualitas Arema Cronus memang layak menang atas derby Jawa Timur itu. Beberapa kali, Arek-arek Malang mengancam gawang Persebaya yang dikawal penjaga gawang gaek Jendri Pitoy.
Di awal-awal babak pertama Arema memiliki kesempatan pada menit 18. Tendangan jarak dekat I Gede Sukadana masih bisa dimentahkan Jendri Pitoy. Berikutnya giliran Samsul Arif sempat membahayakan pertahanan lawan. Namun pemain asal Bojonegoro itu  tendangannya masih belum menemui melenceng.
Sebaliknya Persebaya membuka peluang di menit 44 melalui sundulan Fandi Eko Utomo. Hanya saja, striker anak mantan pemain nasional Yusuf Ekodono itu masih bisa dihentikan kiper Arema, I Made Wardana. Hingga babak pertama, skor tetap imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, permainan Singo Edan makin edan. Jendri Pitoy beberapa kali harus jungkir balik mengamankan gawangnya. Beberapa kali pemain Arema mendapat kesempatan mencetak gol, namun,  gagal membuahkan hasil.
Arema memiliki kesempatan pada menit 53. Tendangan jarak dekat I Gede Sukadana masih bisa dimentahkan kiper Persebaya, Jendri Pitoy.
Kesempatan juga diraih Dendi Santoso yang menusuk pertahanan Bajul Ijo di menit-menit akhir babak kedua. Sayang, tendangannya masih melenceng.  Jelang pertandingan usai, pemain Persebaya Firli Apriansyah melakukan tindakan curang dengan memasukkan bola dengan tangannya. Melihat hal ini, I Made Wardana langsung menghampiri dan memprotesnya. Bahkan pemain-pemain Arema lainnya juga melakukan protes. Seharusnya, Firli diganjar kartu merah dan diusir dari lapangan. Namun, wasit hanya memberi kartu kuning.
Hingga babak kedua usai, skor tetap imbang 0-0 dan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Di babak tambahan waktu inilah, Persebaya harus menanggung malu setelah El Loco mencetak gol sangat spektakuler. Tendangan saltonya membuat Persebaya gagal melaju ke final dan hanya memperebutkan posisi ketiga melawan Persela Lamongan.
Setelah unggul 1-0, Arema bukannya mengendorkan serangan namun justru terus mengempur pertahanan lawan. Juan Revi yang melakukan solo run, nyaris saja menambah keunggulan bagi Arema. Sayang, bola diberikan ke Ahmad Dani, padahal Revi sudah berhadap-hadapan dengan kipper.
Di babak perpanjangan waktu ini pula, Arema harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Hasyim Kipuw mendapat dua kartu kuning dari wasit.

0 komentar:

Posting Komentar