“Kekurangan kita masih banyak. Bukan hanya duo Liberia. Pemain lain pun masih ada kekurangan. Kita beruntung karena ini masih uji coba. Pemain punya waktu untuk dievaluasi dan diperbaiki. Semoga Trofeo membuka mata pemain terhadap beratnya perjuangan ISL 2015,” kata Suharno kepada Malang Post, kemarin.
Duo Liberia, tidak maksimal karena kurang komunikasi dengan pemain lain. Keduanya masih nampak canggung dengan para pemain lokal lain. Keduanya sedang berusaha keras untuk menyatu dengan skuad Arema, di sisi lain permainan tim pujaan Aremania juga tidak terlalu istimewa di Trofeo Persija.
Kennedy, memang sudah menunjukkan beberapa skill, terutama saat menggiring bola dan shooting kaki kiri. Namun dia masih perlu menaikkan lagi performanya, agar sesuai dengan label asing yang melekat pada dirinya. Kennedy, dituntut jadi inspirator tim ketika Arema mengalami kebuntuan.
Begitu juga, Abblode Yao Rudy yang menjadi salah satu calon andalan untuk membobol pertahanan lawan. Suharno ingin memaksimalkan latihan seminggu jelang SCTV Cup untuk menaikkan performa para pemain besutannya. “Kita masih ada waktu seminggu sebelum SCTV Cup. Kita akan terapkan hasil evaluasi dan perbaikan untuk persiapan SCTV Cup,” kata pelatih asal Klaten ini.
Duo Liberia punya kesempatan luas untuk menaikkan performa. Apalagi, tiga lawan Arema yang cukup berat di SCTV Cup, bisa memacu duo Liberia untuk berkembang. Yakni, Persipura Jayapura, Mitra Kukar Kutai Kertanegara dan Persela Lamongan. Suharno menyebut duo Liberia butuh waktu untuk adaptasi.
“Kita masih butuh waktu. Manajemen memberi kita waktu untuk menyatukan pemain lama dan pemain baru, terutama asing. Semoga, sebelum kompetisi ISL dimulai, adaptasi pemain baru sudah selesai dan tim ini makin kompak,” tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar